Candi Sari

Mengawali tahun 2014, aku dan keluarga jalan-jalan mengunjungi beberapa candi di Jogja. Kalau dulu sudah Candi Kedulan, Candi Banyunibo, Candi Ijo, dan candi lainnya, kali ini kami mengunjungi yang dekat-dekat saja, yaitu Candi Sari. Candi Sari letaknya tidak terlalu jauh dari jalan raya Jogja-Solo. Ancer-ancernya Masjid An-Nurumi yang kubahnya seperti kubah St Basil Katedral di Kremlin, Moskow. Sebelum masjid ini akan ada jalan masuk ke utara, belok situ lurus saja nanti sampai.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Sabelum masuk, pengunjung diharuskan untuk mengisi buku tamu dan membayar. Untuk dewasa Rp 2.000,00 sedang anak-anak Rp 1.000,00. Tidak ada bayar parkir. Candi Sari sangat sepi, tidak banyak pengunjung. Biasanya hanya penduduk sekitar yang berkunjung, atau pemuda-pemudi yang pacaran (-____-).

Candi Sari merupakan candi buddha terlihat dari arsitekturnya, memiliki stupa. Pada zaman hindu-buddha candi ini digunakan untuk tempat meditasi biksu-biksu. Aslinya candi ini bertingkat dengan menggunakan lantai kayu, namun sekarang hanya ada lantai satu. Candi Sari memiliki tiga ruang, tiap ruangnya memiliki jendela.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Jika biasanya disekeliling candi utama ada candi perwara, namun di Candi Sari tidak ada. Entah karena belum dipugar atau memang tidak ada.  Jika dilihat dari bentuknya, Candi Sari sangat mirip dengan Candi Plaosan. Candi Sari juga kaya akan relief-reliefnya. Bedanya, pintu masuk Candi Sari tidak ada ukirannya. Arca-arca di Candi Sari juga terawat karena beberapa masih utuh, tidak terpenggal kepalanya seperti arca pada umumnya, hehe. Candi yang beruntung..

OLYMPUS DIGITAL CAMERA