Kalau melewati jalan-jalan di kota Yogyakarta sekarang tambah lama karena banyak simpangan lengkap dengan lampu bangjo-nya. Baru sebentar jalan nanti sudah ketemu lampu bangjo lagi. Iya kalau terus dapat lampu hijau yang berarti boleh jalan atau cuma akan berbelok ke kiri sehingga boleh jalan terus. Paling susah kalau sekali dapat lampu merah, kayaknya di bangjo berikutnya juga bakalan dapat merah lagi.
Di beberapa perempatan utama di Yogya sekarang sudah dipasangi lampu timer, jadi kita tahu sampai berapa lama kita akan menunggu. Ada beberapa perempatan yang memberikan pergantian waktu sebentar, tetapi ada juga yang cukup lama sampai satu menit lebih. Termasuk yang lama adalah perempatan-perempatan di jalan ring road.
Kalau sudah mendapat lampu merah, tentunya ya harus menunggu. Sambil menunggu terus ngapain ? Kalau dilihat yang sering orang sekarang padha buka hape. Ngapain buka hape ? Ya tidak tahu, mungkin ngecek sms, ngecek FB, apa chatting, yang jelas bukan ngecek blog, hehe….
Tidak pandang orang yang naik mobil atau yang naik motor, memang terpaksa harus nunggu sampai hijau. Kalau tidak mau ya coba saja nekad, nanti kan disemprit pak polisi.
Kalau orang naik mobil enak saja, tetap duduk di mobil, tidak bakalan jatuh. Kalau yang naik motor tentu saja harus menahan pakai kaki supaya tetap berdiri. Kalau yang mbonceng enak saja tetap di motor, yang bertugas menahan motor ya yang di depan.
Tapi pas kapan ini saya lihat ada pengenara motor yang nyeleneh. waktu nunggu lampu merah, motornya tidak disandarkan dengan kaki, tapi dengan sandaran motornya. Jadi kayak motor sedang diparkir terus dia santai duduk di sadel biasa.
Tidak percaya ? Nih ada gambarnya….
Motor disandarkan waktu nunggu lampu merah.
Gak kelihatan ? lihat gambar berikut biar lebih jelas….
Baca lebih lanjut →