Ulang Tahun Sekolahanku

Bulan ini sekolahku ulang tahun. Biar mantap dirayakan juga lho supaya seluruh anggota penghuninya senang. Biar sekolahnya panjang umur dan cepat besar. Lho kok cepat besar, ya tidak mungkinlah wong seluruh lahan di sekitar sekolahan sudah dibangun perumahan semua. Biar sekolahnya selalu sukses dengan prestasi yang baru.

Acara peringatan ulang tahun  SMP negeri 11 Yogyakarta ini berlangsung meriah. Ada lomba tumpeng dari nasi kuning. Ada festival musik juga. Ada yang pidato. Ada yang nonton meriah. Ada yang sorak sorai. Ada apa lagi ya ? Banyak lah pokoknya lihat saja foto-foto berikut ya .

Nasi tumpeng buat yang ultah...


Baca lebih lanjut

perjalanan dari tampin ampe rumah tiwi.. ampun dah!

hari sabtu kemaren, tepatnya tanggal 18 desember 2010, aku pergi ke taman pintar (tampin) mau liat temen-temenku pentas nari, acara apaaa gitu. dengan dianter ma ibuk, diturunin di pintu gerbang, eh, langsung ditinggal..

daripada manyun di gerbang melihat ibu pergi pulang tanpa meninggalkan uang sangu (hehe) aku masuk aja, gag bayar kok (promosi.com). dari pintu gerbang, udah keliatan panggungnya, jadi gag perlu nyari. sampe sana, aku liat nofal, aziz, rino, gita, dan yang lain sedang merenungi nasib (ngobrol ding).

“yang nari pada dimana?” aku tanya ma mereka.

“tuh ada di belakang panggung. kamu baru dateng? narinya dah slese lho..” kata mereka.

ya ampun.. narinya dah selese! T.T.. tobat aku.. udah tak bela2in dateng lho, ealah gag bisa liat yang pada nari. padahal setiap latihan tak liatin, tak tungguin, tak komentarin (yang tdk bermutu), waktu pentasnya malah nggak liat..

“kalian kenapa dah selese nari ha??!! aku gag liat tau!!” aku teriak sambil marah-marah ma yang pada nari.

“wooo.. telat kamu nin.. barusan aja aku turun panggung” jawab tiwi, salah satu dari mereka.

“ahay,, nggak liat ya? kasian kasian kasian..”

alhasil jadilah aku hanya nungguin mereka ganti baju, menghapus mek’ap, dan pulang! jahatnya.. masak langsung pada pulang.

“yodah, kita jalan-jalan dulu aja. sekalian foto-foto. kamu bawa kamera to nin?? kita foto-foto di monumen satu maret yok!!” kata anggra.

“jalan-jalan? ni dah jam 5 mbak yu..” kataku.

“ya gak papa. sekalian malem mingguan aja ya. jarang kan kita jalan bareng?!” kata ina.

“malem mingguan? woke.. tapi pulang jam berapa dan naik apa? gada yang bawa motorkan??” tanyaku.

“gag ah, aku mesthi gag boleh malem mingguan ma ibuku. pulang-pulang aku digebuki nanti” kata tiwi bersepak bola (baca : hiperbola).

yasudah.. gag jadi malem mingguan deh. sedang yang lain pada pulang naek mobilnya icha ataopun mobilnya bu diah (guru narinya) ataopun nunggu jemputan, aku, tiwi, anggra, dan ina memutuskan untuk pulang jalan kaki sambil foto-foto (hehe). rencananya, ina akan menunggu jemputan di rumah anggra dan aku akan menunggu jemputan di rumah tiwi. dan rumah mereka berdua sejalan, jadi bisa pulang jalan kaki bareng.

Baca lebih lanjut

Banyak Sampah di Pantai Kwaru

Dulu saya pernah menulis tentang situasi di Pantai Ngrenehan yang sangat indah dengan pasir putihnya. Namun sayang kebersihan di pantai itu kurang terjaga sebagaimana mestinya sehingga banyak dijumpai sampah yang ada. Dua minggu yang lalu, saya malah menjumpai satu pantai lagi yang juga ternyata banyak sampahnya juga.

Bersama keluarga sewaktu akan berkunjung ke tempat Eyang di Purbalingga, kami singgah terlebih dahulu di pantai Kwaru. Pantai ini terletak di daerah Srandakan, sebelah barat Bantul. Kalau dari Yogyakarta mungkin sekitar 35 km jaraknya.

Tengok bagian kanan bawah yang penuh tumpukan sampah. Senyumku jadi berkurang kadarnya nih...

Pantai ini berpasir hitam seperti pantai Parangtritis, karena letaknya juga sebenarnya tidak begitu jauh dari sana. Tetapi yang berbeda adalah pantai ini lebih hijau karena di sepanjang pesisir pantai ditanam pohon cemara udang. Pohon yang sudah tumbuh besar setinggi 3 meter berada di deretan pasir pantai itu. Jadi kalau berjalan-jalan di lingkungan pantai akan terasa teduh. Begitu keluar dari naungan pohon ini baru terlihat samudera Indonesia, dengan ombaknya yang cukup besar. Warna air laut yang biru seakan kontras dengan warna kehijauan dari pohon cemara udang ini. Baca lebih lanjut

Kisah 3 Gunung

Bulan Desember 2011 ini, sebenarnya para gunung-gunung di Jawa sudah mulai banyak ngerumpi. Ini salah satu hasil rumpian mereka.

Kelud : “Oh my God, perutku sakit, sepertinya aku mau muntah…
Krakatau : “Aduh perutku juga sakit, seperti diudak-udak. Aku juga mau muntah saja nih

Gunung Krakatau

Gunung Krakatau

Merapi : “Eh..eh..eh… Jangan muntah sembarangan dong. Kan kasihan manusia. Nanti kalau kalian meletus, para manusia akan terancam jiwanya lho….
Kelud : “Betewe and the way of busway, bukannya malah kamu sendiri yang yang malah sudah menewaskan puluhan orang dan memaksa ribuan orang lainnya untuk pergi mengungsi
Merapi : “Iya sih… tetapi waktu itu aku lagi emosi. Sudah ditahan-tahan tetap tidak bisa, lagipula kalau ditahan terlalu lama, takut malah lebih banyak lagi muntahannyaBaca lebih lanjut

Ada Maskot Piala Dunia di SMP 11

Bulan Juni-Juli kemarin, digelar ajang piala dunia sepakbola tahun 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan. Kemeriahan turnamen ini memang mengakibatkan demam sepakbola dimana-mana. Bagi orang yang punya uang, mungkin bisa saja berkunjung ke sana dan menonton pertandingan sepakbola itu secara langsung. Bagi orang biasa mungkin kesempatan nonton melalui teve adalah hal yang umum bisa dilakukan.

Maskot piala dunia - Zakumi

Saya yang sebenarnya tidak begitu suka sepakbola tetapi ikut juga menjagokan beberapa tim untuk menjadi juara. Idola saya adalah Lionel Messi dari Argentina, hanya sayang tim ini tidak bisa melaju jauh hingga jadi juara. Yang juara adalah tim matador dari Spanyol.

Di sekolahku urusan piala dunia sepakbola ini juga jadi topik yang seru. Beberapa teman sering bercerita tentang pertandingan yang baru berlangsung dengan mendukung jagoan masing-masing. Kalau ada topik yang menyangkut tentang idola saya, maka ikut nimbrunglah saya.

Waktu itu ada juga ajang promosi  suatu produk yang berpartisipasi mengadakan acara di sekolahku. Ajang yang ditujukan untuk remaja seumuran anak smp ini pun berlangsung meriah. Banyak acara diadakan dengan melibatkan siswa seperti kuis dan permainan lainnya. Baca lebih lanjut

Motor Matic Kelebihan Beban

Motor matic sekarang sepertinya sedang menjadi trend tersendiri. Dengan semakin banyaknya motor matic yang diproduksi oleh pembuat motor, maka masyarakat dapat memilih jenis motor matic yang sesuai dengan seleranya. Berbagai jenis motor matic terdapat di pasaran.

Motor matic mudah untuk dikendarai. Tinggal mesin dihidupkan, kemudian gas ditarik, maka motor dapat melaju dengan kecepatan sesuai dengan yang diinginkan oleh pengendaranya. Tidak ada proses pemindahan gigi mesin oleh pengendara, karena semua berlangsung secara otomatis sesuai dengan kecepatan mesin. Mengingat kepraktisan ini maka motor matic banyak disukai orang, terutama kalangan perempuan, mulai dari abg sampai wanita dewasa.

Bapak pakai motor matic punya pakde.

Baca lebih lanjut

Sungai bukan Tempat Sampah

 

Tiap berangkat ke sekolah saya melalui jalan pintas melewati persawahan dan melintasi sungai kecil. Pemandangan sawah yang masih tersisa sedikit di pinggiran kota Yogyakarta. Namun sekarang pemandangan itu pun sudah mulai ternoda. Hal ini karena ulah sedikit orang yang berlaku seenaknya.

Sampah yang dibuang sembarangan di tepi sungai.

Coba kalau tengok foto di atas. Tampaklah pinggiran sungai yang seharusnya bersih, ternyata menjadi tumpukan sampah. Sampah tersebut berasal dari ulah warga sekitar yang membuang sampah dari rumah tangga. Warga sekitar mungkin ingin enaknya saja dengan menganggap bahwa sungai dapat menjadi tempat sampah. Baca lebih lanjut

Awas Ada Awan Nanas

Kalau melihat letusan gunung Merapi sekarang ini, saya teringat tentang kenangan sewaktu berkunjung di tempat wisata gardu pandang Kaliurang. Di sana ada rambu peringatan yang menurut saya unik kalau diperhatikan dengan teliti.

Tempat wisata ini adalah berupa gardu pandang untuk melihat puncak gunung Merapi dari tepian tebing di daerah Kaliurang. Kalau ke sana arahnya dari pertigaan taman bermain anak-anak harus mengambil jalan yang ke kiri. Jangan ke arah kanan, kalau yang ini berarti akan ke Tlogo Putri.

Puncak Merapi dilihat dari gardu pandang

Di lokasi ini terdapat bunker untuk tempat persembunyian sementara dari ancaman letusan gunung merapi berupa awan panas. Selain itu terdapat pondok-pondok atau gardu untuk tempat orang melihat puncak. Kalau cuaca cerah maka akan dapat terlihat jelas. Jika ingin lebih jelas lagi dapat menyewa teropong yang disediakan beberapa penduduk setempat. Di sekitar tempat itu juga disediakan tempat untuk bermain seperti ayunan, taman yang cantik, jembatan dan lain-lain. Ada juga tempat orang jual makanan dan minuman ringan. Baca lebih lanjut

Merapi Meletus Karena Salah Pakai Tabung

Sewaktu Merapi meletus kemarin timbul pertanyaan “Mengapa gunung Merapi kembali meletus sekarang ini?”

Gunung Merapi saat berstatus siaga.

Banyak orang menjawab sesuai dengan analisis dan pemikiran masing-masing. Ada yang menjawab karena peristiwa letusan yang berulang sesuai ciri Merapi, ada yang menjawab sesajinya kurang, ada yang menjawab karena untuk peringatan manusia, termasuk juga karena itu bencana alam yang tidak dapat diperkirakan.

Tapi ada satu jawaban yang mungkin membuat kita tertawa. Baca alinea berikutnya ya… Baca lebih lanjut

SMP Negeri 11 Peduli Merapi

Sekolahku SMP Negeri 11 beberapa waktu lalu juga berpartisipasi mengumpulkan dana guna disumbangkan bagi korban bencana letusan gunung Merapi. Bantuan yang diperoleh dari donasi para guru dan siswa ini terkumpul lumayan. Selanjutnya bantuan diserahkan melalui harian lokal Kedaulatan Rakyat.

Bantuan diberikan ke kantor harian itu, untuk dikelola melalui Dompet KR Peduli Korban Merapi. Aku ikut ke kantor tersebut bersama kepala sekolah, beberapa bapak dan ibu guru dan perwakilan siswa. Bukan apa-apa aku kebetulan diajak pergi mungkin karena mewakili OSIS sekolahku.

Tak disangka keesokan harinya tanggal 11 November di harian KR halaman 13 ada foto yang memuat acara pemberian sumbangan itu.

Ada aku lho...tebak yang mana coba...

Baca lebih lanjut