hari sabtu kemaren, tepatnya tanggal 18 desember 2010, aku pergi ke taman pintar (tampin) mau liat temen-temenku pentas nari, acara apaaa gitu. dengan dianter ma ibuk, diturunin di pintu gerbang, eh, langsung ditinggal..
daripada manyun di gerbang melihat ibu pergi pulang tanpa meninggalkan uang sangu (hehe) aku masuk aja, gag bayar kok (promosi.com). dari pintu gerbang, udah keliatan panggungnya, jadi gag perlu nyari. sampe sana, aku liat nofal, aziz, rino, gita, dan yang lain sedang merenungi nasib (ngobrol ding).
“yang nari pada dimana?” aku tanya ma mereka.
“tuh ada di belakang panggung. kamu baru dateng? narinya dah slese lho..” kata mereka.
ya ampun.. narinya dah selese! T.T.. tobat aku.. udah tak bela2in dateng lho, ealah gag bisa liat yang pada nari. padahal setiap latihan tak liatin, tak tungguin, tak komentarin (yang tdk bermutu), waktu pentasnya malah nggak liat..
“kalian kenapa dah selese nari ha??!! aku gag liat tau!!” aku teriak sambil marah-marah ma yang pada nari.
“wooo.. telat kamu nin.. barusan aja aku turun panggung” jawab tiwi, salah satu dari mereka.
“ahay,, nggak liat ya? kasian kasian kasian..”
alhasil jadilah aku hanya nungguin mereka ganti baju, menghapus mek’ap, dan pulang! jahatnya.. masak langsung pada pulang.
“yodah, kita jalan-jalan dulu aja. sekalian foto-foto. kamu bawa kamera to nin?? kita foto-foto di monumen satu maret yok!!” kata anggra.
“jalan-jalan? ni dah jam 5 mbak yu..” kataku.
“ya gak papa. sekalian malem mingguan aja ya. jarang kan kita jalan bareng?!” kata ina.
“malem mingguan? woke.. tapi pulang jam berapa dan naik apa? gada yang bawa motorkan??” tanyaku.
“gag ah, aku mesthi gag boleh malem mingguan ma ibuku. pulang-pulang aku digebuki nanti” kata tiwi bersepak bola (baca : hiperbola).
yasudah.. gag jadi malem mingguan deh. sedang yang lain pada pulang naek mobilnya icha ataopun mobilnya bu diah (guru narinya) ataopun nunggu jemputan, aku, tiwi, anggra, dan ina memutuskan untuk pulang jalan kaki sambil foto-foto (hehe). rencananya, ina akan menunggu jemputan di rumah anggra dan aku akan menunggu jemputan di rumah tiwi. dan rumah mereka berdua sejalan, jadi bisa pulang jalan kaki bareng.
Baca lebih lanjut →