Hari kamis tanggal 18 November 2010, sekolahku ngadain kurban. Yang mbantu motong-motong daging selain guru dan karyawan, adalah anggota OSIS Inti SMPN 11, termasuk aku. Dengan membawa pisau tajam, celemek, serbet, aku dan temanku siap untuk memutilasi, eh, memotong daging sapi (yang dikurbanin cuma sapi doang, ada dua).
Sekolah mendatangkan beberapa orang yang ditugasi untuk menyembelih sapi itu. Penyembelihan dilakukan di belakang gedung sekolah, dekat parkiran motor guru. Tahun-tahun sebelumnya juga dilakukan di sini. Tapi karena aku nggak tegaan, aku nggak liat penyembelihan ini.
Memotong daging kurban kecil-kecil...
Setelah selesai nyembelih, si sapi kemudian dikuliti. Habis dikuliti, dagingnya dipotong potong menjadi bongkahan besar, lalu dibagikan kepada guru dan anggota OSIS yang sudah siap dengan pisaunya (buat motong daging si sapi). Dengan sekuat tenaga, guru dan anggota OSIS termasuk aku, memotong daging ini jadi kecil-kecil. Daging-daging ini harus dipisah-pisah, di 3 kategori. Yaitu : daging murni tampa lemak, daging yang ada lemaknya tapi dikit (yang putih-putih tu lho..), daging yang lemaknya banyak, dan lemak tok. Lemak ini tidak dibuang, fungsinya buat nambah-nambahi berat daging yang akan dibagikan, jika beratnya kurang dikit. Ini bukan curang lho.. Baca lebih lanjut →