aku itu sebenarnya punya kembaran, tapi bukan orang, melainkan pohon. yeup, pohon mangga jenis madu depan rumahku yang umurnya sama kaya aku, soalnya ditanem pas aku lahir (nek nggak salah). pohon ini nggak besar-besar amat, tapi cikup meneduhi, karena daunnya rimbun. kalau lagi berbuah, buahnya banyak banget.
rumahku itu perumahan, dan nggak banyak yang punya pohon. sedang di depan rumahku, ada dua pohon. satu pohon mangga, satunya lagi pohon alpukat. kalau yang mangga tumbuhnya ke samping, kalau yang alpukat tumbuhnya ke atas. kalau nggak sering dipangkasi, bisa-bisa pohon alpukat ini tingginya segedung lantai tiga sekolahku. sudah lama ini, banyak yang mengeluh tentang kedua pohon ini. ada yang ngeluh takut robohlah kalau kena petir, ada yang ngeluh nggak suka sama daunnya yang berguguran menyusahkan karena harus disapu, dan lain lain. padahal, aku dah memenuhi syarat supaya kedua pohon ini nggak ditebang, yaitu tiap pagi sama sore nyapu, walaupun nggak setiap saat sih. nah, sekarang, waktu si pohon mangga lagi lebat-lebatnya berbuah, malah disuruh ditebang. ya ampun, aku sih nggak papa kalau pohon alpukatnya ditebang, tapi yang pohon mangga itu lho, nggak mikir apa kalau buahnya banyak kan bisa dimanfaatin. lagipula kedua pohon ini kan peneduh, bisa ngiupin jalan depan rumahku yang panas banget. kalau ditebang, bisa-bisa rumahku jadi oven raksasa gara-gara kepanasan, udara di jogja kan sekarang panas banget..
sebenarnya yang ditebang habis pohon alpukatnya aja sih, mangganya hanya sebagian. walaupun begitu, tetep aja kurang meneduhi. tapi karena letak rumahku yang agak menjorok ke dalam, rumahku masih teduh karena ketutupan rumah sebelah. tapi yang rumah depan, jadi panas karena nggak ada peneduhnya. yah, ambil positifnya aja deh, sekarang aku nggak harus nyapu daun lagi -__-
Baca lebih lanjut